Wisata Yatim, salah satu program unggulan PKPU (dok.pkpupadang) |
“Maaf Mak, aku belum bisa pulang. Kemungkinan Idul Fitri di sini, salam untuk Abah dan adik-adik,” aku mencoba memberi jawaban pertanyaan ibuku. Kemudian terjadi perdebatan panjang lebar, yang akhirnya ibuku mengalah dengan keputusanku.
Penyaluran Paket Lebaran (dok.pkpupadang) |
Memang tidaklah mudah jika kita dihadapkan untuk memilih, apalagi ketika dihadapkan untuk memilih hal-hal yang menurut kita sama-sama penting dan prioritas. Di sinilah titik awal saya mencoba mengendalikan ego pribadi demi kepentingan ummat atau orang banyak.
Memulai dari Ucapan Salam
Dalam hidup kita memang mutlak untuk memilih. Awalnya, butuh pertimbangan yang panjang ketika saya dinyatakan lulus untuk bergabung dalam Lembaga Kemanusiaan Nasional (LKN) Pos Kemanusiaan Peduli Ummat (PKPU).
Betapa tidak, saya telah menghabiskan waktu empat tahun untui meraih gelar sarjana, dengan biaya yang cukup besar. Tentu saya juga harus berusaha untuk mengembalikan biaya dari orang tua saya tersebut sebagai balas jasa. Namun di PKPU saya tidak menemukan itu, sebab di PKPU tujuannya bukan untuk materi (kaya), tetapi sebagai wadah untuk berbagi.
Berbagi Masker (dok.pkpupadang) |
Memang mulanya tidak mudah menjalani ini semua. Sarjana pendidikan yang berlatarkan bahasa dan sastra, harus berkutat dengan orang-orang yang berwajah Islami. Berkat kemauan, tekad, dan keyakinan akhirnya saya bisa berbaur dengan kebiasaan orang-orang dalam lembaga PKPU Cabang Padang ini. Kemudian mulai melakukan hal-hal kecil yang lebih bermanfaat.
Kadang, ada penyimpangan dalam hati untuk mencari pekerjaan yang lebih layak, dengan income yang lebih pula. Namun setelah tiga bulan berkecimpung di lembaga kemanusiaan ini, baru terasa ada sesuatu yang melekat di hati, terutama kedekatan pada Sang Pecipta. Selain kantornya dekat masjid, juga setiap hari ada rutinitasnya membaca Al-Qur’an ketika apel pagi. Sehingga PKPU bisa disebut sebagai wadah pembelajaran bagi ummat.
Peduli Sinabung (dok.pkpupadang) |
Mendahulukan Kepentingan Ummat
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalupun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran darinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr:9).
Kita mungkin sering lupa pelajaran di waktu Sekolah Dasar dulu, ketika guru menyuruh kita terbiasa menolong, bahkan mendahulukan untuk menolong orang lain. Mungkin juga kita sudah banyak yang lupa nasihat guru ngaji (ustadz/ustadzah) yang mengajarkan kita berbuat kebaikan, dan selalu menolong orang lain di atas kepentigan pribadi.
Bantuan Korban Banjir (dok.pkpupadang) |
Kita bisa belajar dari Rasulullah saw, yang mendidik istri-istrinya untuk mendahulukan orang lain, memberikan makanan kepada orang lain, meskipun terkadang makanannya terbatas kesediaannya. Begitu pula ketika Rasulullah saw meminta para sahabatnya untuk bersedekah. Keutamaan yang bakal kita dapat; 1) akan dicintai oleh Allah Swt, sebab dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Abid-Dunya dan Sanad Hasan bahwa orang yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain. 2) akan dicintai oleh manusia, sebab hadist riwayat Ibnu Majah dan Derajat Hasan bahwa seseorang akan yang zuhud dari apa yang dimiliki manusia, ia akan dicintai oleh saudara-saudaranya, teman, dan kerabatnya. 3) akan dimudahkan urusan dunia dan akhirat, sebab dalam hadist riwayat Muslim dikatakan bahwa siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah Swt akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. 4) akan semakin tumbuh ikatan ukhuwah yang erat, sebab dalam hadist riwayat Bukhari yang berbunyi “Saling menghadiahkanlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.”
Prosmiling (dok.pkpupadang) |
Betapa tidak, saya melihat dan sekaligus menyaksikan bahwa orang-orang yang bekerja, karyawan maupun relawan di PKPU, terutama di cabang Padang, keluarganya tidak ada yang mewah, dan sungguh hidup sederhana. Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana cara orang-orang hebat di PKPU itu bisa menghidupi keluarganya, dengan memiliki istri dan anak, tapi penghasilan pas-pasan. Dalam kondisi keluarga seperti itu, orang-orang hebat di PKPU memiliki keyakinan yang kuat untuk selalu berbagi untuk ummat, dan orang yang lebih membutuhkan.
Bencana Manado (dok.pkpupadang) |
Mendengar hal itu, terenyuh rasanya dalam hati. Lama aku termenung, sebab selama ini kita hanya sibuk dengan diri sendiri, sibuk dengan duniawi. Kita sering lupa, bahwa orang-orang sekeliling kita sering menjerit minta pertolongan. Padahal, sudah jelas Allah Swt yang mengatur semua hal yang di bumi dan di langit. Seharusnya kita tidak boleh takut atas apapun ketika berpegang pada jalan Allah Swt, sebab dalam Hadist Riwayat Muslim sudah dikatakan “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.”
Pada hari lebaran Idul Fitri, semua orang pulang kampung. Tapi bagi orang-orang yang berkecimpung di PKPU, acara pulang kampung atau mudik harus ditunda dulu. Hal ini karena ada tanggungjawab yang lebih besar, bukan hanya dipertanggungjawabkan di dunia tapi juga di akhirat, yaitu membagikan zakat fitrah, infak, sedekah, dan dana ramadhan lainnya yang harus segera disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan, bahkan sampai Idul Fitri setelah shalat Id masih bekerja demi kepentingan ummat.
Hal ini tidak jauh beda dengan Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan lembaga lainnya. Mulai dari menghimpun dana, dengan mengajak masyarakat berzakat, berinfak, sedekah, hingga mencari dana untuk kepedulian kepada saudara kita di Palestina, Rohingya, Alleppo Suriah, serta bantuan bencana di tanah air.
Peduli Korban Gunung Merapi Yogyakarta (dok.pkpuyogyakarta) |
Setelah dana terhimpun, barulah mendata orang-orang yang paling membutuhkan. Tentu harus dilakukan dengan teliti, agar tidak terjadi kekeliruan dalam penyaluran dana tersebut.
Selama satu setengah tahun saya bergabung di PKPU Cabang Padang, tepatnya tiga tahun yang lalu. Begitu banyak misi kemanusiaan yang digeluti oleh PKPU, programnya bukan hanya penyaluran dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Qurban, tetapi PKPU juga ada program pembinaan untuk masyarakat, seperti adanya Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan nama Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat (KUMM), dan Usaha Masyarakat Mandiri Indonesia (UMMI). Program ini menghimpun dan membina masyarakat yang ingin punya usaha, baik secara mandiri maupun kelompok, mendapat bantuan sekaligus binaan dari PKPU.
Peduli Somalia (dok.pkpupadang) |
Namun yang lebih menginspirasi, tim Rescue PKPU selalu turun tangan, dan langsung bertindak cepat ketika terjadinya bencana, baik bencana atau musibah yang terjadi karena bencana alam, seperti Tsunami di Aceh, Gempa di Padang, Gunung Meletus di Yogyakarta, Bencana akibat letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Tsunami di Mentawai, serta bencana lainnya, bahkan yang baru-baru ini di Garut Jawa Barat.
Bukan itu saja, PKPU juga peduli bencana terjadinya krisis kemanusiaan akibat perang yang terjadi di negara lain seperti negara Palestina, Turki, Alleppo di Suriah, atau konflik kemanusiaan Rohingya di Myanmar, dan pengungsi Somalia di perbatasan Kenya. Bahkan, pada tahun 2014 Palestina menerima bantuan sebesar 3.400 euro, baik dalam bentuk makanan, minuman, dan obat-obatan dari PKPU.
Peduli Syria (dok.pkpupusat) |
Bantuan kemanusiaan lainnya juga disalurkan ke negara lain yang terjadi bencana alam atau negara yang terkena bencana konflik. Tim relawan terjun langsung ke lapangan untuk menyalurkan misi kemanusiaan tersebut. Maka dari itu pula PKPU dipercaya oleh masyarakat dan bahkan mendapat penghargaan tingkat ASEAN.
Peduli Nepal (dok.pkpupusat) |
Meskipun PKPU basisnya Islam, tetapi dari penyaluran tidak hanya memandang dari sudut satu agama Islam saja, apalagi berbau ras ataupun suku. PKPU menyalurkan dana kemanusiaan, dan membantu pemerintah dalam tanggap bencana dari berbagai suku dan agama, sebab bagi tim PKPU tiada batas untuk berbuat baik. Sebab integritas dalam berbagi untuk memanusiakan lebih manusiawi lebih berarti untuk semua penjuru bumi.
Selama 1,5 tahun saya belajar bagaimana menyebarkan sikap peduli dan berbagi. Tentunya penuh kesabaran dan keuletan. Sebab, tidak semua orang suka dengan pekerjaan seperti ini, apalagi sampai meminta dana ke jalanan. Tapi kita harus ingat satu hal, yaitu niat awal untuk membantu orang yang lebih membutuhkan.
Peduli Palestina (dok.pkpupusat) |
Ada kutipan yang menarik dari PKPU; "Percayalah, untuk mendengar kisah inspiratif yang menggetarkan hati, tidak selalu harus datang di seminar motivasi orang-orang yang sudah populer. Ketahuilah, bahwa orang-orang disekitar kita memiliki jutaan pengalaman hidup yang tidak kalah menginspirasi. Kita hanya perlu menjadi pendengar yang baik, kemudian biarkan mereka bercerita."
Semoga segala sesuatu yang dilakukan, mendatangkan manfaat, dan serta mendapat syafaat di akhirat kelak. Amiin.*
#LombaEsaiKemanusiaan
0 Comments
Jika bermanfaat tolong sebarkan dengan mencantumkan sumber yang jelas. Terima Kasih !