Tuhan, Palestina Jangan Redup


Tuhan, Palestina Jangan Telungkup

Pagi itu, aku duduk menelan aroma pagi yang menua
Tapi otakku selalu dibayang-bayang cerita duka Gaza Palestina
Menyayat hati membuat iba menangis aku di beranda.

Termangu aku, sakit dan retak rasanya dalam dada
Tak berkedip aku menyaksikannya di layar kaca,
Seraya menghujam doa kepada-Nya;
Tuhan Azza Wajalla, bebaskan Palestina.

Lamat-lamat kulangkahkan kaki meraup air suci
Lalu bersimpuh, sujud dengan menyebut Gaza Palestina dalam doa
Aku tak tahan... aku tak tahan... aku tak tahan... Tuhan!
Tak sanggup aku, menyaksikan tangis pilu mendayu-dayu,
Darah anak-anak, bocah, dan kaum ibu tumpah mengalir di atas debu,
Kepalanya retak, pecah, badannya hancur berserak-serak dihantam peluru,
Sungguh pilu, ngeri, dan keji, Yahudi tak punya hati.


Tuhan Azza Wajalla, Engkau Maha Tahu segalanya,
Engkau penguasa di atas segala kuasa.
Tapi lihatlah, duka hambaMu, mereka dibantai tak kenal damai,
penguasa merebut tahta tanpa dosa, ribuan nyawa syuhada direnggutnya,
kemarahan mencuat tak pernah surut, di negeri para nabi yang suci.

Dan kini sebelum aku pergi, namanya aku sebut dengan nama-Mu.
Dalam setiap detak tarikan nafas, tetes demi tetes bening air mata,
sebelum embun mengering dan mentari redup.
Nama-Mu kusebut; Tuhan, Palestina jangan telungkup.

Padang, 30 Agustus 2014

0 Comments