Perempuan dalam Transformasi Indonesia


Judul               : Anak Ilalang
Penulis            : Chicha Kuswoyo Edison
Penerbit          : Madani Pressindo
Cetakan          : 1, April 2012
Tebal               : 166 Halaman
Harga              : Rp. 28.500,-

Sebuah buku yang berjudul Anak Ilalang merupakan maha karya seorang penulis yang bernama lengkap Chicha Kuswoyo Edison, yang akrab dipanggilan Chicha Ke. Seorang yang berstatus mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Bengkulu, yang bertanah kelahiran di Muara Nilau, Lubuk Linggau. Chicha Ke sukses merilis sebuah buku sederhana dengan bahasa sederhana pula.
Cerita-cerita dalam buku Anak Ilalang ini ditulis dengan sangat menarik. Sarat dengan makna nilai-nilai religius dan spiritual, yang menggetarkan jiwa. Disajikan dengan bahasa sederhana, namun asyik dibaca, sekaligus bernilai. Dirangkai dengan bahasa yang renyah, tapi menyentuh hati. Kadang membuat pembaca tersenyum bahkan tertawa sendiri, tapi tanpa sadar air mata juga bisa mengalir dibuatnya.

Buku ini bukan sekedar berisikan kumpulan cerita yang menggambarkan kehidupan yang nyata, tapi juga ditulis dengan penuh kejutan. Mayoritas semua ujung ceritanya terasa diluar dugaan. Tentunya penulis menyajikan kisah happy ending, tapi banyak juga yang berujung kekecewaan, bahkan kadang meninggalkan seribu tanya. Persis seperti kehidupan kita, yang tidak semuanya berbuah bahagia.
Hal itulah yang membuat kumpulan cerita dalam buku Anak Ilalang ini nikmat sekali untuk dibaca. Banyak pesan moral yang mengalir, kadang tajam dan kadang terasa renyah. Selain itu potret-potret kehidupan di sekitar dalam cerita, juga dituturkan dengan indah dan cukup rinci. Maka buku ini tidak terasa menuturkan pada pembaca bahwa ajaran Islam itu untuk kita amalkan dalam kehidupan di bumi Allah ini.  
Hari demi hari yang kita lalui, bukan sekedar cita-cita yang diucapkan dan lalu kita biarkan tergantung begitu saja di awang-awang. Memang benar adanya, bahwa pena adalah jendela hati. Jadi jangan merasa malu jika membacanya ditemani buliran air mata, karena kadang lembut, kadang sangat menegangkan. Ceritanya tidak jauh bedanya dengan dunia para aktivis, penuh misteri namun mengasyikkan.
Setelah membaca cerita-cerita yang tersaji dalam buku ini, pasti ada hal berbeda yang pembaca rasakan. Ada penguatan komitmen pada kebaikan untuk membangun karakter diri dan motivasi jiwa. Buku yang luar biasa ini sangat dibutuhkan untuk jiwa-jiwa lemah, karena bisa membangun jiwa positif di balik ceritanya. Hal itu karena manusia secara tidak sadar bahwa akan terbentuk sesuai dengan apa yang dibaca, ditonton, dan dialaminya. Jika terbiasa membaca dengan asupan buku yang positif dan cerita mulia, maka akan membangun karakter posoitif dan mulia pula.
Buku Anak Ilalang sebuah bacaan yang wajib dibaca, karena mampu memotivasi dan mencerahkan, kekayaan, dan cara pandang penulis tentang pengalamannya, ditulis dengan bahasa yang mengalir, apik, dan menyentuh hati. Sangat membawa puncak emosional, yang bisa membawa pembaca untuk menjadi lebih baik. Setiap cerita yang dihadirkan memberikan pelajaran tentang kehidupan yang modern namun tidak sarat dengan agama.
Ceritanya tidak muluk-muluk, bahkan sederhana sekali, tapi bermakna lebih. Humanis dan manis, kisah indah para rangers dalam lembayung pohon ukhuwah. Satu judul saja yang telah dibaca, seakan-akan terhipnotis untuk segera mencontoh seperti karakter tokoh dalam buku ini. Setiap judul memiliki daya tarik dan nilai tersendiri yang membuat pembaca berhak untuk merenungnya. Ibarat menemukan setetes embun di tengah terik mentari pada musim kemarau, begitu menginspirasi.
Anak Ilalang memang buku yang tepat untuk semangat-semangat muda yang bermunculan di abad ini. Narasi yang pas, ide-ide segar yang mengajak pembaca kembali pada nilai-nilai dasar hidup untuk meraih sukses hakiki. Bisa dibaca oleh semua kalangan, hingga memberi pintu yang lebar untuk menuju jalan kebenaran dalam mengagapai ridho ilahi.
Intinya buku yang hadir ini menceritakan secara jelas, bagaimana sosok perempuan muda Indonesia berperan serta dalam proses transformasi Indonesia melalui sikap, perilaku, pandang hidup, hingga hatinya yang tulus dibalut dengan akhlak dan iman. Semoga semakin banyak anak muda yang menembus batas ketidakbiasaan ini, dan menjadi pribadi yang menjadi solusi salah satunya melalui cerita inspirasi seperti buku ini. Setelah membaca buku ini, semoga Allah meridhoi, bisa merasakan lejitan menjadi generasi pemenang. 

Resensiator: Wahyu Saputra
Resensi ini pernah dimuat di Media Harian Singgalang, 28 April 2013

0 Comments