Penulis : Afin Murtie, et al
Penerbit : Jogja Bangkit Publisher
Cetakan : 1, 2012
Tebal : 244 Halaman
Harga : Rp. 36.000,-
“Mustahil
adalah kata yang hanya akan ditemukan di kamus orang tolol.”
(Napoleon
Bonarparte)
Kutipan di atas cukup mewakili kisah-kisah yang ada dalam
buku yang berjudul Dari Batu Menjadi Bara,
buah karya Afin Murtie, dkk. Kadang banyak orang yang berpikir bahwa melakukan
sesuatu yang aneh tidak bisa meraih sukses. Padahal kenyataannya, melakukan
sesuatu yang aneh itu, membuat kita berbeda dengan yang lain. Lambat-laun sesuatu
yang beda itu bisa membawa ke puncak sukses, walau hal yang konyol sekali pun.
Buku ini mengupas segala kesuksesan yang menggetarkan
hati semua orang. Buku ini menceritakan orang-orang sukses dengan melakukan hal
yang tidak biasa. Para peraih sukses yang terkenal ini tentu saja tidak selalu berjalan
mulus, namun kegigihan dan kebulatan tekad yang mengantarkan mereka ke puncak
kejayaan. Kegagalan tidak pernah memundurkan langkah mereka. “Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai
lagi, tapi dengan cara yang lebih cerdas.” Salah satu ungkapan Henry Ford.
Kesuksesan bukan hanya milik mereka yang kaya.
Kebahagiaan bukan hanya bagi mereka bernampilan fisik sempurna. Kita semua
terlahir untuk sukses. Semua orang berhak untuk mencapai sukses. Ketra
Oberlander, seorang yang tidak bisa melihat karena buta, bisa menjadi pelukis
terkenal. “Buta tak menghalangi kita
untuk berprestasi.” itu ungkapnya. Begitu juga dengan John Logie Baird, si
miskin dari Skotlandia yang berhasil menemukan Televisi.
Kesuksesan juga bukan hanya dari belajar rajin dan kerja
keras. Sukses juga dapat diraih lewat dukungan cinta dan kasih sayang
orang-orang terdekat kita. Namun semua itu harus senantiasa diikuti permohonan
rahmat-Nya. Begitulah cerita-cerita yang menakjubkan dalam buku ini. Semuanya
disajikan dengan bahasa yang sangat sederhana. Tapi jangan salah, isinya tidak
sesederhana bahasa pengungkapannya.
Buku Dari Batu
Menjadi Bara ini menyajikan berbagai kisah nyata tokoh-tokoh ternama.
Selain itu juga terdapat kisah semi nyata yang diangkat dari keseharian hidup,
dan kisah fiksi yang memiliki sebuah hikmah. Ada delapan kategori yang terdapat
dalam buku ini. Adapun kategorinya seperti, teguh dalam keterbatasan, jenius
pengguncang dunia, kegagalan berbuah kesuksesan, berkat kasih ibu dan keluarga,
persahabatan yang kokoh, cinta dan dukungan, usaha dan kerja keras, dan
ketulusan dan kebaikan.
Pada setiap kategorinya terdapat beberapa cerita yang
menggetarkan. Jika dihitung, jumlah semuanya terdapat 99 cerita. Semuanya itu cerita
meraih puncak sukses. Cerita yang terhimpun dalam buku ini terdiri dari
berbagai kalangan, baik dari dunia barat maupun timur di belahan dunia. Sehingga
apabila jika dibaca dengan penuh seksama, meraih kesuksesan itu tidak segampang
yang dibayangkan. Meskipun demikian, tentunya tidak ada yang tidak bisa
dilakukan, yang penting ada kemauan untuk menggapainya.
Banyak jalan menuju kesuksesan, namun jalan tersebut
tetap harus ditempuh dengan segala niat baik dan dedikasi tinggi terhadap
tercapainya sebuah cita-cita. Siapa pun, apa pun latar belakang pendidikan,
keluarga, ekonomi, dan pilihan karir. Semua bisa bersama-sama menuju
kesuksesan, hal terbesar dalam pencapaian arti dan konsep diri seseorang. Sikap
dan kemauan keras untuk menuju sukses itu akan membentuk karakter pribadi yang sukses.
Pribadi yang goyah, putus asa, dan mudah tumbang,
bukanlah ciri seorang yang akan mencapai kesuksesan. Membaca buku ini, setiap cerita
ditemukan hikmah tentang semua hal menuju puncak sukses. Pelajaran berharga
tentang kesuksesan yang dilalui dengan mudah, sedang, maupun dengan sulit. Lembar
demi lembar kisah yang disajikan akan membuat dada pembaca bergolak dan memacu
semangat untuk mencapai puncak sukses.
Kisah-kisah tersebut akan mengubah jalan hidup dan
pikiran pembaca. Harapannya, setelah buku ini berhasil dilahap, akan bisa
menghasilkan dampak besar bagi pembaca dalam menumbuhkan motivasi diri.
Motivasi itu tentunya untuk tumbuh dan berkembang menuju kesuksesan dalam
menjalani kehidupan. Semuanya kembali lagi kepada cara pandang setiap individu
dalam menyikapinya. Kita pasti mampu, asal ada cita-cita, tekad, dan usaha.
Resensiator: Wahyu Saputra
Resensi ini pernah dimuat di Media Harian Singgalang, 9 Desember 2012
0 Comments
Jika bermanfaat tolong sebarkan dengan mencantumkan sumber yang jelas. Terima Kasih !