Duka Dipenghujung Malam
Malam mingguan, tuhan. Kutekan jemari pada roda-roda keyboard, kata bersatu menjadi bait-bait tulisan indah, kupaksakan tangan berdendang lincah, sekali-kali menari bersama. Sayang, tak tahan lagi, kelopak mata semakin berat menggantung, rebah.
Kumenengadah, dipenghujung malam, tiga jarum jam tetap menyatu dengan detak-detik. Nada tiktak…tiktak…pukul 04.00 lewat mengantarku ke kawah pusaran mimpi, tak pasti. Angin malam-Mu, menutup rongga derik malam, mengunci sendi lengkingan nafas.
Alunan nada wahyu-Mu dari kejauhan, menyentak kalbu, menyeruak bola mata. Kutoleh, bait-bait semalam, hilang dibawa mahkluk tak berhati, lenyap harapan merengkuh kepaduan. Berlari, kucari di sudut angin, meneropong lorong-lorong gerak. Kuberdiri, terduduk sujud di bawah atap subuh-Mu, tak kutemukan jua.
Padang, Suasana duka, Oktober 2011
Wahyu Saputra
Mahasiswa Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNP
0 Comments
Jika bermanfaat tolong sebarkan dengan mencantumkan sumber yang jelas. Terima Kasih !