Fakta dan Opini


1. Pengertian Fakta dan Opini
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Fakta n hal (keadaan, peristiwa) yg merupakan kenyataan; sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi; Opini n pendapat; pikiran; pendirian;
Berdasarkan sumber lain:
Fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar dan bias dibuktikan. Termasuk di dalamnya ucapan pendapat atau penilaian orang atas sesuatu. Dalam kode etik jurnalistik, pasal 3 ayat (30) dijelaskan antara lain, “di dalam menyusun suatu berita, wartawan Indonesia harus membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opini) sehingga tidak mencampuradukkan yang satu dengan yang lain untuk mencegah penyiaran berita-berita yang diputarbalikkan atau dibubuhi secara tidak wajar.”

Pendapat juga disebut opini. Dikenal public opinion atau pendapat umum

dan general opinion atau anggapan umum. Opini merupakan persatuan (sintesis)
pendapat-pendapat yang banyak; sedikit banyak harus didukung orang banyak
baik setuju atau tidak setuju; ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi; dapat
berubah; dan timbul melalui diskusi sosial.
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data. Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya.
Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun. Diluar lingkup keilmuan fakta sering pula dihubungkan dengan:
  • Suatu hasil pengamatan jujur yang diakui oleh pengamat yang diakui secara luas
    • Galat biasa terjadi pada proses interpretasi makna dari suatu observasi.
    • Kekuasaan kadang digunakan untuk memaksakan interpretasi politis yang benar dari suatu pengamatan.
  • Suatu kebiasaan yang diamati secara berulang; satu pengamatan terhadap fenomena apapun tidak menjadikan itu sebagai suatu fakta. Hasil pengamatan yang berulang biasanya dibutuhkan dengan menggunakan prosedur atau definisi cara kerja suatu fenomena.
  • Sesuatu yang dianggap aktual sebagai lawan dari dibuat
  • Sesuatu yang nyata, yang digunakan sebagai bahan interpretasi lanjutan
  • Informasi mengenai subyek tertentu
  • Sesuatu yang dipercaya sebagai penyebab atau makna

 

Fakta Ilmiah

Fakta ilmiah sering dipahami sebagai suatu entitas yang ada dalam suatu struktur sosial kepercayaan, akreditasi, institusi, dan praktek individual yang kompleks.
Dalam filsafat ilmu, sering dipertanyakan (yang paling terkenal adalah oleh Thomas Kuhn) bahwa fakta ilmiah sedikit banyak selalu dipengaruhi oleh teori (theory-laden), contohnya adalah, untuk mengetahui apa yang harus diukur dan bagaimana cara pengukurannya memerlukan beberapa asumsi mengenai fakta itu sendiri.

Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Fakta sering kali digunakan oleh para ilmuwan untuk merujuk pada data-data eksperimen ataupun pengamatan objektif yang dapat diverifikasi. "Fakta" juga dapat digunakan secara lebih luas untuk merujuk pada hipotesis apapun yang memiliki bukti-bukti yang sangat banyak dan kuat.

Pengamatan
·         Fakta merupakan data empiris dan pengamatan objektif yang dapat diverifikasi.
Hipotesis yang terbukti
·         'Fakta merupakan hipotesis yang secara kuat didukung oleh bukti-bukti yang kita asumsikan benar.'Douglas Futyuma.


2. Membedakan Fakta dan Opini
Kata Kunci :
Fakta biasanya ditandai oleh hadirnya data berupa angka. Sedangkan Opini ditandai dengan kata-kata yang bersifat subyektif, misalnya sangat, semakin, dapat, mungkin. Karakteristik lainnya adalah mengandung bentuk-bentuk kata sifat: baik, buruk, mudah, sukar; dan diawali kata menurut… (yang merupakan pernyataan seseorang)

Contoh:
Menganalisis Fakta dan Opini dalam Sebuah Tajuk
Jumlah Korban Tewas Ledakan Bom Tercatat 9 Orang
Jakarta (TVOne) Jumat, 17 July 2009 11:57 WIB
Korban dua ledakan di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jakarta Selatan, mencapai sembilan orang meninggal dunia, dan korban luka-luka 41 orang.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanang Sukarna menyatakan korban yang tewas di tempat tercatat sebanyak delapan orang, terdiri dari enam korban tewas di JW marriot dan dua orang korban tewas di Ritz Calton. Satu orang korban meninggal di Rumah Sakit Medistra.
Menurut Nanang, hingga saat ini sebanyak satu korban luka dievakuasi di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), 10 korban di Rumah Sakit Jakarta, 29 korban di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta Selatan, dua orang rirawat di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
Setelah lebih tiga jam, suasana di lokasi ledakan terlihat masih mencekam. Penjagaan yang dilakukan aparat kepolisian makin diperketat. Polisi juga sudah mempersempit ruang gerak wartawan di sekitar Hotel Marriot dan Hotel Ritz Carlton.
Di sekitar hotel, sedikitnya sembilan mobil ambulan dan dua mobil pemadam kebakaran masih berjaga-jaga. Sementara tim gegana dan tim reserse Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap sebab-sebab ledakan tersebut.

Referensi: Dari Berbagai Sumber


0 Comments