Puisi di Malam Sunyi

Secangkir Kopi Penghangat

ketika angin berhembus dari pusaran
rasa ngilu menggelinding rangka hati
menggigil tak berkutik

kenanglah
di bawah baling-baling kipas tua itu
kubersandar manja bercengkarama bersama meja
sekali-kali kuteguk secangkir kopi dengan mesra
pahit manis terasa

hei, pekat ingatkah
rasa pahit menjalar dari bibir ke naluri dahaga
mengantar malam menjemput rasa manis
Tolong hangatkan malamku lagi

Padang, Malam Sunyi 2011




Oh, Aduhai

oh, aduhai
di sudut kejauhan kutermangu
kulihat, kau berdiri naik hingga berjalan turun
paras indah mengingat hati nan rindu
lenggak-lenggok gaunmu mata tertuju

oh, aduhai
sang dewi peri hati beraroma kasturi
nyanyian pagi hilangkan rasa sunyi
berjalan di bumi dengan hati tak berlari
menari penuh budi

oh, pemikat hati
bidadari indah ciptaan ilahi
bila kulihat lagi


Padang, Pagi Subuh 2011


  
Wahyu Saputra
Mahasiswa Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNP


0 Comments